icon

icon
Selamat Datang Di blog Aku .

Monday 18 June 2012

Pecahan

Belajar Matematika Dasar (Materi Pecahan)


Cara cepat belajar matematika tidak akan mungkin dapat dikuasi tanpa menguasai hal-hal dasar dalam pelajaran matematika. Contoh: Seperti kebanyakan keluhan dari para siswa SD pada umumnya, bahwa materi pecahan di SD itu cukup sulit. Lalu mereka ingin mengetahui bagaimana caranya agar dapat dengan mudah mengerjakan soal matematika yang berkaitan dengan pecahan. Untuk mampu mengerjakan berbagai operasi hitung pecahan, siswa harus sudah menguasai perkalian bilangan, dan yang sangat ditekankan adalah siswa harus sudah hafal perkalian 1-10. 
Mengapa demikian? Sudah tentu karena dalam mengerjakan operasi pecahan tertentu pasti melibatkan perkalian bilangan. Yang jangan diabaikan juga adalah pembagian, karena beberapa operasi dalam pecahan juga membutuhkan pembagian bilangan.
Misalkan saja siswa diminta membandingkan dua pecahan biasa.
Contoh:
Bandingkanlah dua pecahan berikut dengan memberikan tanda >, <, atau =.
Untuk soal nomor 1, penyelesaiannya sangat mudah karena penyebut kedua pecahan sudah sama, sehingga siswa hanya perlu melihat penyebut mana yang lebih tinggi nilainya. Penyebutnya adalah 2 dan 3. Suadh jelas bahwa 3 lebih tinggi nilainya dari 2. Sehingga jawaban soal nomor 1 seperti berikut.
Untuk soal nomor 2, penyelesaiannya juga mudah karena pembilang kedua pecahan sama, sehingga siswa hanya perlu melihat pembilang mana yang lebih rendah/kecil nilainya. Untuk suatu penyebut apa saja (bilangan real), semakin tinggi nilai pembilangnya maka nilai pecahan tersebut akan semakin kecil dan sebaliknya semakin kecil/rendah nilai pembilangnya maka nilai pecahan itu semakin tinggi. Sehingga jawaban soal nomor 2 seperti berikut.
Untuk soal nomor 3, penyelesaiannya membutuhkan aturan “menyamakan penyebut” dalam operasi pecahan. Untuk menyamakan penyebut suatu pecahan siswa dituntut untuk menguasai perkalian bilangan, karena dalam menyamakan penyebut suatu pecahan harus mengetahui kelipatan dari masing-masing penyebut pecahan tersebut sampai menemukan kelipatan persekutuan terkecilnya (KPKnya).
Kelipatan 5 = 5, 10, 15, 20, …
Kelipatan 3 = 3, 6, 9, 12, 15, …
Dengan demikian KPK dari 3 dan 5 adalah 15
Sehingga pecahan dapat diubah menjadi:
Ketika penyebut kedua pecahan sudah sama, barulah dapat diterapkan cara seperti soal nomor 1 di atas. Sehingga jawaban soal nomor 3 seperti berikut.
Akan tetapi cara seperti memakan waktu yang lumayan, dan sering menimbulkan kesalahan pada saat siswa membentuk penyebut baru dari pembilang yang ditentukan.
Untuk membantu siswa menyelesaikan dengan dengan mudah, cepat, dan benar, penulis memiliki trik untuk masalah seperti soal nomor 3 di atas. Yakni dengan cara “kali silang”. Perhatikan langkahnya!
a.       Kalikan penyebut pecahan yang disebelah kiri dengan pembilang pecahan disebelah kanan, lalu hasilnya diletakkan disebelah kiri (dimana penyebut yang digunakan).  (1 x 5 = 5)
b.      Kemudian kalikan penyebut pecahan yang disebelah kanan dengan pembilang disebelah kiri, lalu hasilnya diletakkan disebelah kanan (dimana penyebut yang digunakan). (2 x 3 = 6)
Jika dibandingkan, sudah tentu pembaca skalian tahu bahwa 5 kurang dari 6, sehingga: 5 < 6. Kemudian kembali pada soal sebenarnya.
Cara ini dapat digunakan pada semua perbandingan dua pecahan biasa (selama penyebut dan pembilangnya bilangan real).
Semoga bermanfaat ya sahabat….!!!
Tetap rajin belajar ya…..!!!!

No comments:

Post a Comment